Asap hasil pembakaran hutan dan lahan sangat mengganggu kesehatan. Dampaknya jika manusia terus-menerus menghirup asap yang bercampur dengan oksigen, akan membahayakan otak dalam jangka waktu yang lama. Saat ini, kebutuhan oksigen masyarakat di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, sudah tidak lagi sehat.
Dari pantauan, anak Taman Kanak-kanak pun dipaksa oleh tubuh untuk menghirup oksigen yang bercampur asap, hingga pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Kabut asap tidak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga mengganggu aktifitas belajar mengajar. Seharusnya hal ini menjadi perhatian penting Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis.
Saat ditanya, apakah sekolah TK hingga SMA akan diliburkan terkait asap, Sekertaris Disdik Kabupaten Bengkalis, Supardi, Senin (31/8/2015) siang mengatakan kalau pihaknya belum bisa memberikan instruksi libur masing-masing sekolah di Kecamatan Mandau.
"Kita belum mendapatkan laporan bahaya asap oleh UPT Disdik masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis. Kita akan melakukan koordinasi terlebih dahulu," ujar Supardi.
Supardi menjelaskan, setiap kecamatan memiliki kepekatan kabut asap tersendiri. Sehingga kasus kabut asap dinyatakan berbahaya jika sudah ada edaran atau informasi dari UPTD Kesehatan di delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis.
"Kalau di Kecamatan Mandau sudah level berbahaya kualitas udaranya, akan kita (Disdik, red) liburkan. Kita pun akan memberitahukan sekolah-sekolah yang ada untuk agar pelajar belajar di rumah," pungkasnya lagi.
Rahayu, Orang tua murid salah satu sekolah TK di Mandau saat ini mengkhawatirkan anaknya saat belajar disekolah, meskipun sudah memakai masker.
"Kalau informasi dari sekolah, kegiatan diluar tidak ada, seperti olahraga. Kita berharap Disdik meliburkan kegiatan belajar mengajar, karena kualitas udara di Mandau sudah berbahaya," katanya.
Sementara itu ditempat terpisah, Humas PT Chevron Pasifik Indonesia, Rinta, mengatakan saat ini kondisi udara di Kota Duri, Kecamatan Mandau sangat tidak sehat.
"Saat ini kualitas udara berada di level 289 PSI. Untuk itu kita sudah mengingatkan kepada pegawai untuk menggunakan masker saat keluar rumah atau berada di areal terbuka," tutup Rinta menjelaskan.
(Goriau)
0 Response to "PARAH...!!! DI TENGAH ASAP PEKAT, SISWA MULAI DARI TK TIDAK DILIBURKAN DI DURI "
Posting Komentar