PEMERINTAH PEKANBARU DIANGGAP LEMAH MENANGANI IMIGRAN IRAN YANG SEBARKAN AJARAN SYIAH DAN JADI GIGOLO

Seribuan imigran di Kota Pekanbaru masih terus dibiarkan berkeliaran. Padahal sudah lama heboh beredar kabar bahwa para imigran ini diduga menyebarkan ajaran Syiah dan sering dijemput “tante” berduit. Biasanya para imigran menunggu di tepi jalanan dan dijemput tante-tante pakai mobil.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi Anwar menegaskan, bahwa pemerintah sangat lemah dalam mengawasi imigran, seakan dibiarkan berkeliaran dan menjadi penyakit baru di tengah-tengah masyarakat.

“Dulu pemerintah katanya ingin bentuk tim, mana tim itu. Mana laporan hasil kerjanya. Pakai telinga, jangan anggap angin lalu saja berita ini. Apa harus menunggu masyarakat bergerak dulu, apa harus menunggu anak perempuan kita di nikah mut’ah semua,” tegas Mulyadi, Kamis (8/9/2016).

Masyarakat ini, kata Politisi PKS tersebut, merupakan tanggung jawab pemerintah. Maka kepada pemerintah diminta untuk tidak masa bodoh saja terhadap ancaman yang kini ada di tengah masyarakat. Dimana, para imigran dikabarkan juga diduga membawa faham sesat Syiah.

“Ini amanah. Mereka pegangkatan jabatan pakai sumpah lho. Heran saya dengan pemerintah kota ni. Ga ngerti dengan jalan fikirannya,” ujarnya.

Saat itu Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru pernah menyatakan bahwa saat ini pihaknya belum menemukan bukti bahwa para imigran di Pekanbaru terlibat gigolo atau pekerja seks komersial laki-laki, maka belum bisa dilakukan tindakan.

“Mereka sudah cari belum. Cari dulu, bentuk tim dulu, buru tiap hari tiap malam. Pasti ketemu. Kalau orang mau cari ayam tapi goyang-goyang kaki saja, apa bisa ketemu ayamnya. Gak ada bukti ayamnya hilang, lihat kandangnya, kalau hilang cari. Masyarakat banyak yang lapor kok. Mereka harus aktif, jangan pasif,” pungkasnya.

Sumber: Nusanews

0 Response to "PEMERINTAH PEKANBARU DIANGGAP LEMAH MENANGANI IMIGRAN IRAN YANG SEBARKAN AJARAN SYIAH DAN JADI GIGOLO"

Posting Komentar

Copyright Perawang Info®. Diberdayakan oleh Blogger.